Sebuah
Film Sambas bermuatan religi ini mengisahkan kehidupan rumah tangga
Husin dan Fatimah. Pasangan suami isteri yang hidup bahagia. Namun di
tengah mengarungi bahtera rumah tangga, Fatimah mendapat cobaan yang
besar dalam hidupnya. Sikap suaminya berubah setelah dipecat dari kerja.
Semula suami adalah seorang yang penyayang itu telah menjadi suami yang
bersikap kasar kepadanya, bahkan tidak peduli lagi dengan keluarga.
Sikap Husin semakin menjadi- jadi dikala berteman dengan Bogoh dan Tepok
yang suka berjudi dan mabuk- mabukan.
Fatimah
sangat sedih melihat kondisi keluarganya. Dia berusaha untuk menyadarkan
suaminya, walau terkadang luka dihati yang diterimanya.
Ikuti kisah “Ajal da’an Nunggu Tobat” dalam sebuah Film Indie dengan menggunakan Bahasa Melayu dialog sambas : https://www.facebook.com/NanjungHarapan
Kembang Polaria 2
Setelah
sukses dengan film Kembang Polaria 1, akhirnya para sineas film tersebut
menggarap sekuelnya. Film Kembang Polaria 2 mengangkat pesan moral di
kehidupan masyarakat dengan tetap memasukkan unsur komedi yang merupakan
ciri khas film Kembang Polaria.
“Film kedua ini terinspirasi dari kisah warga kita yang hidup di
perantauan di Malaysia, yang tentunya tidak semua masyarakat yang
bekerja ke luar negeri itu mendapatkan pekerjaan atau kesejahteraan yang
layak, namun banyak juga yang hidupnya kurang beruntung ketika di
negeri Malaysia,” ujar H Herman alias H Gogo, produser Film Kembang
Polaria
Dikatakan,
film ini tidah hanya mengambil syuting di dalam negeri khususnya di
Sambas namun juga di Malaysia yaitu kawasan perbatasan Aruk Biawak.
“Lokasi syuting di antaranya Selakau, Tebas, Sambas, Sajingan termasuk
perbatasan Malaysia dan memasuki wilayah Malaysia di Aruk Biawak, Jawai
dan Tanah Hitam atau Paloh,”https://www.facebook.com/SBDKembangPolaria2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar